PEWARISAN
SIFAT
A. GEN DAN
KROMOSOM
• Bapak Genetika ” GREGOR
JOHANN MENDEL ” ( Biarawan Austria
th. 1822-1884 )
• Genetika
adalah Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat keturunan.
• Gen adalah
suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap
pewarisan sifat
organisme.
• Gen
dalam kromosom terletak di lokus
gen.
• Fungsi Gen
: 1. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu
2. Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya
3.
Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom
• Sifat anak merupakan pewarisan sifat-sifat kedua
orang tuanya.
• Pewarisan sifat dapat terjadi karena adanya
kromosom
dalam sel.
• Kromosom berupa benang-benang halus(
kromatin) yang berada di dalam inti sel.
• Kromosom merupakan suatu rangkaian kimia
yang terdiri dari gula, asam, basa, protein dan
DNA ( Deoxyribose Nucleid Acid )
• Kromosom dibedakan menjadi 2 yakni :
- Autosom ( Kromosom sel tubuh ) ;
yakni kromosom penyusun sel tubuh
- Gonosom ( Kromosom sex ) ; yakni kromosom yang membentuk gamet ( sel
kelamin )
• Jumlah kromosom di dalam sel tubuh disebut diploid (2n)
• Jumlah kromosom di dalam sel kelamin
disebut haploid
• Di dalam sel kelamin manusia terdapat 23 kromosom
(Haploid)
• Apabila terjadi pembuahan (fertilisasi) maka
sel sperma 23 kromosom (Haploid)
dan 23 kromosom sel telur
( haploid) akan membentuk zigot
berjumlah 46 kromoson ( diploid )
• Sel tubuh manusia memiliki 46 kromosom
• Satu pasang haploid kromosom dari satu
spesies disebut Genom
• Kromosom dihubungkan oleh Sentromer
• Fungsi kromosom sebagai pembawa informasi genetik
di dalam sel
B. BEBERAPA
ISTILAH DALAM GENETIKA
• Dominan
: Sifat yang muncul pada
keturunannya dan mampu menutupi (mengalahkan)
sifat
pasangannya
• Resesif : Sifat yang tidak muncul karena tertutupi
(dikalahkan) oleh sifat pasangannya
• Intermediet
: Sifat yang muncul merupakan perpaduan sifat kedua induknya.
• Alel
: Pasangan
lambang sifat ( missal sifat T menentukan sifat tinggi, t menentukan sifat
kerdil, maka T dan t disebut alel )
• Gamet : Sel kelamin
• Filial :
Keturunan ( generasi )
• Parental :
Induk ( orang tua )
• Fenotip : Sifat yang tampak pada individu ( misal ; batang
tinggi, warna merah, rambut keriting )
• Genotip
: Sifat dasar individu yang tidak
tampak dan bersifat tetap ( TT , tt , Tt )
• Homozigot : Individu
yang genotipnya terdiri dari alel yang sama ( TT atau tt )
• Heterozigot
: Individu yang genotipnya terdiri
dari alel yang tidak sama ( Tt atau Mm )
• Hibrid : Hasil
perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.
• Monohibrid
: Perkawinan antara dua individu
dengan satu sifat beda.
• Dihibrid :
Perkawinan antara dua individu dengan dua sifat beda.
• Trihibrid :
Perkawinan antara dua individu dengan tiga sifat beda.
• Polihibrid :
Perkawinan antara dua individu dengan banyak sifat beda
• Hemofili : Penyakit
keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku ketika
terjadi luka
• Letal :
Gen yang dapat menyebabkan kematian
• Brakhidaktili :
Penyakit keturunan melalui autosom dominan dengan jaripendek.
• Sindaktilli :
Penyakit keturunan melalui autosom dominan dengan jari bergabung
• Polidaktili :
Penyakit keturunan melalui autosom dominan dengan jarilebih dari lima.
• Albino
: Penyakit
keturunan disebabkan gangguan pada pembentukan pigmen melanin kulit
• Mutasi
: Peristiwa
berubahnya gen/kromosom suatu individu yang bersifat menurun.
• Mutan
:
Individu yang telah mengalami mutasi. ( contoh ; seorang anak bermata
biru
sedangkan orang tuanya tidak ada yang bermata
biru )
C. PERSILANGAN
1. Persilangan Monohibrid ( Persilangan dengan
1 sifat beda )
a. Sifat dominant resesif
Contoh
: Bunga merah (MM) disilangkan dengan bunga putih (mm)
P1 : ♂ MM
x ♀ mm
Gamet P1 : M m
F1 : Mm
( bunga warna merah )
P2 : ♂
Mm x ♀
Mm
Gamet P2 : M M
M m
F2 :
♂ ♀
|
M
|
m
|
M
|
MM
|
Mm
|
m
|
Mm
|
mm
|
Perbandingan fenotip :
3 : 1
( 75% Bunga merah : 25% Bunga putih )
Perbandingan genotip : 1
: 2 :
1 ( 25% MM : 50% Mm : 25% mm
)
b. Sifat Intermediet
P1 : ♂
MM x ♀ mm
Gamet P1 : M m
F1 : Mm
( bunga
warna merah muda )
P2 : ♂
Mm x ♀
Mm
Gamet P2 : M M
M m
F2 :
♂ ♀
|
M
|
m
|
M
|
MM
|
Mm
|
m
|
Mm
|
mm
|
Perbandingan
fenotip : 1
: 2 :
1
( 25% Bunga merah : 50% Bunga merah muda :
Putih 25% )
Perbandingan
genotip : 1 :
2 : 1
( 25% MM : 50% Mm : 25% mm )
2. Persilangan
Dihibrid ( Persilangan dengan 2
sifat beda )
Contoh : kacang ercis berbiji Bulat-Kuning ( BBKK ) dengan kacang ercis berbiji
keriput-hijau ( bbkk )
P1 : ♂ BBKK
x ♀ bbkk
Gamet P1 :
BK bk
F1 BbKk
( biji bulat warna kuning )
P2 : ♂ BbKk
x ♀ BbKk
Gamet P2 :
BK,Bk,bK,bk BK,Bk,bK,bk
F2 :
♂
♀
|
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
BK
|
BBKK
|
BBKk
|
BbKK
|
BbKk
|
Bk
|
BBKk
|
BBkk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bK
|
BbKK
|
BbKk
|
bbKK
|
bbKk
|
bk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bbKk
|
bbkk
|
Perbandingan fenotip : Bulat
Kuning : Bulat Keriput : Keriput Kuning : Keriput Hijau
9 : 3 : 3
: 1
Perbandingan genotip : BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : Bbkk : BBkk : bbKK :
bbKk : bbkk
1 : 2 : 2 : 4 :
2 : 1 : 1 : 2 : 1
Sifat genotip dan
fenotip pada F2 :
NO
|
Genotip
|
Fenotip
|
Jumlah
|
1
|
BBKK
|
Bulat Kuning
|
1
|
2
|
BBKk
|
Bulat Kuning
|
2
|
3
|
BbKK
|
Bulat Kuning
|
2
|
4
|
BbKk
|
Bulat Kuning
|
4
|
5
|
Bbkk
|
Bulat Hijau
|
2
|
6
|
BBkk
|
Bulat Hijau
|
1
|
7
|
bbKK
|
Keriput Kuning
|
1
|
8
|
bbKk
|
Keriput Kuning
|
2
|
9
|
bbkk
|
Keriput Hijau
|
1
|